AmanatRakyat.com (BENGKALIS) - Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) ditemukan dalam kondisi mati oleh masyarakat di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, dengan kondisi kaki kiri depan terjerat dengan jenis jerat kawat tebal atau yang biasa disebut sling.
Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Provinsi Riau, Fifin Arfiana Jogasara di Pekanbaru, Minggu (17/10/2021), mengatakan penemuan itu berawal dari informasi masyarakat yang merupakan tukang kebun yang bersebelahan dengan harimau sumatera yang mati terjerat.
"Yang bersangkutan melaporkan kepada Kepolisian Sektor Bukit Batu, dan meneruskan berita tersebut ke Balai Besar KSDA Riau. Tim Resort Bukit Batu segera turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan dan identifikasi awal," kata Fifin.
Selanjutnya, tim mengamankan lokasi ditemukannya satu ekor bangkai harimau sumatera untuk menghindari kerumunan warga. Lokasi berada di areal Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) berupa areal perladangan masyarakat.
Baca juga: | |
Plt Gubri Tinjau Pilkada Serentak di Kab Bengkalis | |
Polda Riau Didesak Berantas Mafia Perdagangan Ilegal di Bengkalis | |
PAD Rohil Harus Ditingkatkan Agar Tak Terjadi Defisit |
Lokasi berjarak tegak lurus sekitar 21,85 kilometer dari kawasan Suaka Margasatwa Bukit Batu. "Harimau berjenis kelamin betina saat ini sudah dievakuasi ke Pekanbaru untuk dilakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab dan perkiraan telah berapa lama harimau tersebut kematian berikut penyebabnya," ujarnya.
Atas kejadian ini, dia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak memasang jerat dengan alasan apapun karena itu membahayakan untuk satwa termasuk satwa yang dilindungi dan dapat dikenai sanksi sesuai Pasal 40 Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
"Bagi yang sengaja melakukan pelanggaran dapat dikenai sanksi pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp100 juta. Begitupun bagi yang melakukan pelanggaran karena kelalaiannya akan dikenai pidana kurungan paling lama satu tahun dan denda paling banyak Rp 50 juta," sebutnya.
Sumber : Beritasatu
Saya Birokrat yang Dititipkan di PWI, Karena Lahir dari Wartawan | |
Tokoh Masyarakat dan Pemuda Bengkalis Siap Bersenergi Dengan Kepolisian | |
Wujudkan Program Meranti Cerdas, Meranti Gandeng Polbeng dan STAIN Bengkalis | |
Sempat Nikah Siri, Jaksa Gadungan Diringkus di Bengkalis | |
Presiden Jokowi Tanam Mangrove di Pulau Terdepan Bengkalis | |
Halal Bihalal Mempererat Silaturahmi Antar Ketua Umum DMDI Indonesia, DMDI Riau, dan DMDI Putrajaya | |
Meriahkan Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau Akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | |
Kejati Riau Hentikan Penyelidikan Dugaan Tipikor pembangunan Payung Elektrik Masjid Raya Annur | |
Wakajati Riau Menghadiri Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVII | |
Status anak warganegara Ganda Wajib Daftar SKIM Sebelum Kewarganegaraan Indonesianya Hilang | |