Redaksi | Pedoman Media Siber | Disclamair | Kontak
Balai Karantina Selatpanjang Amankan Ribuan Butir Telur Ayam Ilegal

Edi Muslim
Sabtu, 13 Jun 2020 | dilihat: 427 kali

AmanatRakyat.com (MERANTI) - Balai Karantina Pertanian Hewan dan Tumbuh-tumbuhan (Barantan) Kelas II Pekanbaru Wilayah Kerja (Wilker) Selatpanjang berhasil mengamankan 7.200 butir telur ayam impor yang diduga berasal dari Malaysia.

 

Telur tersebut diamankan di Jalan Gelora Kelurahan Selatpanjang Kota, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (11/6/2020)

sekira pukul 10.30 Wib disaat petugas melakukan patroli rutin.

 

Kepala Kantor Barantan Wilker Selatpanjang, drh Abdul Aziz Nasution mengatakan penangkapan telur tersebut bermula dari adanya informasi dari masyarakat tentang adanya pemasukan telur yang tidak memenuhi persyaratan karantina.

 

"Ya kita berhasil mengamankan 7.200 butir atau 379 kg telur ayam yang dikemas dalam 20 kotak dimana masing-masing kotaknya berisi 12 tray telur. Telur ayam tersebut diduga dimasukan melalui pelabuhan rakyat di wilayah Selatpanjang.

Telur diamankan pada saat diangkut menggunakan gerobak oleh buruh angkut di Selatpanjang," kata Aziz.

 

Sementara itu Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Karantina Pekanbaru Ferdi SP mengatakan bahwa pemasukan telur tersebut melanggar Pasal 33 huruf a dan c Undang-Undang No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan karena tidak dilengkapi Sertifikat Kesehatan dari negara asal dan tidak dilaporkan serta tidak diserahkan kepada petugas karantina untuk keperluan tindakan karantina.

 

"Sampai saat ini kita masih melakukan pendalaman siapa pemilik telur tersebut karena belum ada yang mengaku siapa yang bertanggung jawab terhadap pemasukannya. Selain melanggar aturan karantina, telur juga kita amankan demi mencegah masuknya penyakit flu burung dari luar negeri," kata Ferdi.

 

Ferdi menambah jika telur tersebut belum tahu apakah akan dimusnahkan atau tidak, namun ada opsi bahwa telur itu akan dihibahkan ke masyarakat.

Namun sebelum itu telur harus menjalani pemeriksaan di laboratorium.

 

"Telur tersebut ada rencananya akan kita hibahkan ke masyarakat, namun tentunya harus melalui pemeriksaan di

Balai Veteriner (BVet) Bukittinggi apakah mengandung penyakit atau tidak," pungkas Ferdi.***Edi



Rekomendasi untuk Anda


Connect With Us





Copyright © PT. Tuah Melayu Pers
All right reserved